VARIASI STRUKTUR VERTIKAL HUTAN ALAM  DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

(2007)

Oleh : Ir. Supriyadi, M.For.Sc, Imam RY dan Vera Ikawati*

            Struktur vertikal hutan dapat digambarkan dengan sebuah diagram profil. Penentuan lokasi sebuah petak ukur yang subyektif menimbulkan pertanyaan tentang tingkat representativeness struktur vertikal yang dihasilkan mengingat variasi struktur vertikal hutan yang ada. Oleh karena itu, penelitian tentang variasi stuktur vertikal hutan dan tingkat reprensentativeness struktur vertikal yang digambarkan dalam sebuah diagram profil perlu dilakukan.

Hutan yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah hutan hujan selalu hijau dataran rendah tropis, hutan pantai. dan hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Dalam tiap tipe hutan dibuat sabuk transek yang panjang berupa petak ukur 8 m x 20 m yang bersambungan. Dalam tiap petak ukur, pohon dengan tinggi 5 m ke atas dicatat nama jenisnya dan diukur tingginya. Pengukuran dalam tiap tipe hutan dihentikan jika luas petak ukur minimum yang mewakili dari segi komposisi jenis diperoleh, yaitu ketika tidak terjadi penambahan jumlah jenis yang signifikan seiiring dengan penambahan ukuran petak ukur. Analisis klaster unluk mcengungkap struktur vertikal dan estimasi tingkat reprensentativeness struktur vertikal dalam petak ukur 8 m x 60 m dilakukan.

Hasilnya menunjukkan bahwa hutan pantai mempunyai variasi struktur vertikal paling tinggi disusul s????? berturut-turut oleh hutan hujan selalu hijau dataran rendah tropis dan hutan mangrove. Dalam tiap tipe hutan terdapat beberapa klaster struktur vertikal dan ada kecenderungan bahwa tiap klaster struktur vertikal mencerminkan beberapa petak ukur 8 m x 60 m yang posisinya berdekatan. Tingkat reprensentativeness struktur vertikal dalam petak ukur 8 m x 60 m hutan pantai menduduki posisi terendah disusul pada posisi di atasnya secara berturut turut oleh hutan hujan selalu hijau dataran rendah tropis dan hutan mangrove. Ada kecenderungan bahwa tingkat reprensentativeness struktur vertikal dalam petak ukur 8 m x 60 m semakin meningkat seiring dengan penurunan variasi struktur vertikal.

 


Lab. Ekologi Hutan Jurusan KSDH Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Share this post