Tahukah Sahabat Konservasi, ternyata ada juga loh burung yang memiliki cula, namanya burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros). Burung ini termasuk jenis dilindungi dan masuk dalam kategori rentan punah. Berbeda dengan cula badak yang berwarna abu-abu gelap atau hitam, cula pada burung ini memiliki warna cerah yaitu perpaduan antara warna merah dan kuning.
Rangkong badak termasuk jenis burung yang mudah dikenali. Selain memiliki cula yang khas, jenis ini juga memiliki ukuran tubuh yang besar (bisa mencapai 127 cm) dengan paruh yang panjang dan kuat sehingga mudah terlihat. Bulu di bagian kepala, punggung, sayap, dan dada berwarna hitam, sedangkan pada bagian perut dan paha berwarna putih. Ekornya berwarna putih dihiasi garis hitam melintang pada bagian tengahnya dengan ukuran yang cukup lebar. Ada perbedaan antara burung jantan dan betina. Iris mata pada burung betina berwarna putih sampai biru, sedangkan iris mata burung jantan berwarna merah.
Jika sedang terbang suara kepakan sayapnya terdengar jelas seperti berbunyi “buk..buk..buk”. Bahkan ada yang mengatakan suara kepakannya mirip suara helikopter. Menurut catatan petugas lapangan, burung ini dijumpai di 6 resort yang ada di Alas Purwo dan keberadaannya telah tercatat sejak tahun 2009 hingga saat ini.
Ada 2 hal unik dari burung rangkong badak. Pertama, jenis ini termasuk jenis yang setia terhadap pasangannya. Jika pasangannya mati, maka burung ini akan tetap menyendiri hingga akhir hidupnya. Kedua, ketika mengerami telurnya (1-2 butir), burung betina akan bersarang di lubang pohon besar, yang kemudian sebagian besar lubangnya tersebut ditutupi lumpur. Bagian kecil yang tidak tertutup lumpur dipergunakan burung jantan untuk memberikan makanan pada burung betina. Selanjutnya, rangkong betina ini akan mendobrak sarangnya untuk keluar, lalu menutupnya kembali. Hal tersebut dilakukan burung betina untuk melindungi anaknya dari predator. Sarangnya akan kembali dibuka ketika anak rangkong tersebut sudah siap terbang di alam bebas.
Ukuran tubuh yang besar ternyata tidak menjadi kendala bagi rangkong badak untuk menjelajahi angkasa. Hasil penelitian para ahli menyebutkan, bahwa rangkong badak dapat terbang hingga radius 100 km persegi. Burung yang senang memakan buah-buahan terutama buah dari jenis pohon ara dan serangga ini kerap dijuluki sebagai petani hutan karena berperan dalam menyebarkan biji ara pada wilayah jelajahnya yang luas. Keberadaan burung ini juga dapat dijadikan indikator bahwa kawasan hutan yang ditinggalinya masih bagus termasuk Alas Purwo. Oleh sebab itu, mari kita terus lestarikan kawasan Alas Purwo – rumah bagi burung bercula yang harus kita lindungi.