penelitian

POLA SEBARAN BERBAGAI JENIS TUMBUHAN YANG MENJADI PAKAN BANTENG (Bos javanicus d’Alton) PADA MUSIM KEMARAU DI PADANG PENGGEMBALAAN SADENGAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI (2005)   Oleh : I Gusti Ketut Seri Rai Wiryasni*             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pola sebaran berbagai jenis tumbuhan yang menjadi pakan banteng (Bos javanicus d’Alton) pada musim kemarau di padang penggembalaan Sadengan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, dan (2) hubungan antara densitas sebaran berbagai jenis tumbuhan yang menjadi pakan banteng pada musim kemarau dengan [...]

STRUKTUR PADANG RUMPUT SADENGAN PASCA PEMBABATAN KETEPENG SARI (Casia tora) DAN KRINYU (Eupatorium inullifolium) DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI JAWA TIMUR  (2005) Oleh : Herlin Wijayanti Sutopo*             Struktur komunitas tumbuhan padang rumput Sadengan Taman Nasional Alas Purwo menentukan produktifitas serta daya dukung lingkungan bagi herbivora pengunjungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui vegetasi padang rumput Sadengan Taman Nasional Alas Purwo. Penelitian ini dilakukan pada musim kemarau tahun 2005. Penentuan struktur komunitas tumbuhan dilakukan menggunakan analisis vegetasi kuantitatif dengan metode belt intercept berukuran [...]

DIVERSITAS TUMBUHAN DI PADANG RUMPUT SADENGAN SEBAGAI HABITAT PENDUKUNG KONSERVASI BANTENG DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (2004)   Oleh : Rina Setyawati* Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diversitas tumbuhan dan menentukan kunci tabel yang sesuai untuk mengidentitikasi tumbuhan di lapangan. Pengambilan spesimen dilakukan pada musim kemarau, dengan mengambil bagian organ tumbuhan yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji secara langsung. Pengamatan morfologi dilakukan di lapangan berdasarkan perbedaan morfologi tumbuhan dan dicatat di dalam buku kolektor (Collector Book) yang meliputi nama daerah, lokasi, dan tanggal [...]

STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN DI PADANG RUMPUT SADENGAN SEBAGAI HABITAT PENDUKUNG KONSERVASI HERBIVORE DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (2004)   Oleh : Dian Purwaning Tyas* Struktur komunitas tumbuhan padang rumput Sadengan Taman Nasional Alas Purwo menentukan produktivitas serta daya dukung lingkungan bagi herbivor pengunjungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan luas total area, area terinvasi herba dan area penyedia pakan utama herbivor (area: Gramineae dan Cyperaceae) di padang rumput Sadengan serta untuk mengetahui kerapatan, dominansi, nilai penting. Indeks diversitas serta derajat dan pola penyebaran tumbuhan didalamnya. [...]

PENGARUH CARA PEMOTONGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BERBAGAI JENIS BAMBU DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI (2003)   Oleh : Tutung Suprianto* Kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang luasnya 43.420 Ha, sebagian besar didominasi oleh bambu. Hampir 40% dari luas daratan ditumbuhi oleh berbagai jenis bambu, diantaranya adalah bambu apus, jajang, gesing, benel, ampel, wuluh, lampar, jabal, dan manggong. Bambu merupakan tumbuhan serba guna, tahan lama dan relatif mudah untuk dibuat bahan kerajinan. Pengambilan seeara berlebihan tanpa melihat daya dukung yang ada dan diimbangi dengan usaha penanaman kembali [...]

POLA PENYEBARAN EKOLOGIS BEBERAPA JENIS BAMBU DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI, JAWA TIMUR (2003)   Oleh : Akbar Ali* Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran ekologis dari jenis-jenis bambu dan asosiasinya antar jenis dan dengan jenis lain di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik sampling sistematis menggunakan plot berbentuk lingkaran dengan jari-jari 17,8 meter. Jumlah seluruh plot adalah 50 buah yang membentuk 10 jalur dengan 5 buah plot berada dalam satu jalur. Jarak antara titik pusat plot [...]

STUDI STRUKTUR PERMUDAAN ALAM SAWO KECIK (Manilkara kauki) DI BLOK PARANG IRENG TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI (1997)   Oleh : Willian Foresta Vilosantara* Permudaan alam merupakan salah satu permudaan yang dapat dipakai dalam peremajaan hutan disamping permudaan buatan. Ditinjau dari segi ekonomi, maka permudaan alam akan lebih menguntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengumpulan biji, pengolahan tanah, pembuatan bedengan, pemeliharaan persemaian dan lain-lain. Di Indonesia perkembangan hutan sawo kecik lambat laun mengalami kemunduran mendekati titik-titik rawan, sehingga sawo kecik dan ekosistemnya sudah dinyatakan [...]

ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE SEGARA ANAK SELATAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI-JAWA TIMUR (1995)   Oleh : S. Hartono* Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang khas yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Jenis vegetasi yang tumbuh merupakan jenis vegetasi yang sanggup beradaptasi dengan perubahan kondisi yang selalu berubah-ubah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis flora penyusun hutan mangrove, jenis pohon dan tiang yang dominan, asosiasi jenis secara umum, pola penyebaran dan sistem zonasi hutan mangrove. Metode [...]

LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN BAKAU (Rhizophora apiculata) DI SEGARA ANAKAN, TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI (1995)   Oleh : Rosdy Abaza* Hutan mangrove sebagai suatu ekosistem mampu memproduksi energi berupa bahan terdekomposisi. Bahan ini dihasilkan melalui proses penguraian serasah mangrove, membentuk partikel organik yang disebarkan ke seluruh perairan menjadi unsur hara penting yang akan dimanfaatkan sebagai tambahan suspensi dan deposit oleh berbagai spesies yang sanggup mentoleransi keadaan lingkungan estuaria. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui laju dekomposisi serasah daun bakau (Rhizophora apiculata) di Segara Anakan, Taman [...]

STUDI DAYA DUKUNG PADANG PENGGEMBALAAN SADENGAN DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO JAWA TIMUR (1992)   Oleh : Doddy herika Wiyastono* Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu kawasan konservasi di Indonesia sebagai perwakilan tipe hutan hujan tropis berdataran rendah untuk habitat satwa liar yang telah dilindungi maupun yang belum dilindungi, antara lain banteng (Bos javanicus d’Alton) dan rusa jawa (Cervus timorensis de Blainville). Pengelolaan satwa liar dalam kawasan konservasi tidak terlepas dari pembinaan habitat. Dari segi kualitas habitat, makanan merupakan salah satu faktor pembatas bagi [...]