PATROLI GABUNGAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BERSAMA MITRA

Balai TN Alas Purwo telah melakukan patroli gabungan bersama mitra dalam rangka mengantisipasi tindak pidana kehutanan yang terjadi di kawasan TN alas Purwo. Kegiatan dilaksanakan selama  4 (empat) hari, mulai hari Senin – Kamis, tanggal 12 sampai dengan 15 Juni 2023 di seluruh resort pengelolaan TN Alas Purwo baik yang ada di SPTN Wilayah I Tegaldlimo maupun SPTN Wilayah II Muncar. Patroli gabungan bersama mitra dipimpin langsung oleh Novita Kusuma Wardani, S.Hut., M.AP., M.Env. selaku Kepala Balai TN Alas Purwo dengan diikuti sebanyak 30 (tiga puluh) personil, terdiri atas Polisi Kehutanan, Pengendali Ekosistem Hutan, Penyuluh Kehutanan,  aparat kepolisian (Polsek Tegaldlimo) , dan masyarakat sekitar.

Adapun target dan sasaran dari patroli gabungan bersama mitra ini yakni untuk mengantisipasi adanya tindak pidana kehutanan, meningkatkan soliditas di antara personil serta membangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan mitra. Kegiatan diawali dengan apel persiapan pasukan yang di pimpin oleh Kepala Balai dengan didampingi pejabat pengawas lingkup TN Alas Purwo dan dari Kepolisian Sektor Tegaldlimo. Dalam sambutannya Kepala Balai menekankan pentingnya menjaga soliditas diantara petugas TN Alas Purwo, karena kita bekerja bukan untuk kepentingan resort/seksi namun Balai TN Alas Purwo sebagai UPT Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Integritas yang selama ini telah terbangun dengan baik harus tetap terjaga dan ditingkatkan  agar kepercayaan masyarakat kepada instansi tidak hilang. Satu hal lagi yang ditekankan oleh Kepala Balai yakni menjalin jejaring dengan stakeholder terkait, baik instansi pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat sehingga dalam melakukan kegiatan perlindungan dan penN Alas purwo semakin solid. Kegiatan dilanjutkan patroli bersama sebagai berikut :

a) Pengecekan potensi dan  ancaman kayu sonokeling (Dalbergia latifolia) di wilayah Resort Rowobendo dan Resort Grajagan di kedua resort wilayah ini sonokeling masih banyak tersebar. Modus pelaku illegal logging selama ini dengan mengambil pohon sonokeling yang sudah tumbang akibat bencana alam, yang mana kayunya kering dan gubal nya sudah habis/lapuk. Tim melanjutkan patroli perairan di sungai Segoro anak mengantisipasi adanya pelaku illegal logging. Dilanjutkan melakukan pengecekan mangrove, yang menurut literatur, statusnya langka secara global yaitu Perpat lanang (Scyphiphora hydrophylacea). Petugas Resort Grajagan baru menemukan 1 (satu) pohon mangrove Scyphiphora hydrophylacea di Segoro anak.

  1. b) Patroli habitat pendaratan penyu sepanjang 18,5 Km  dimulai dari pantai Pancur sampai dengan pantai Cungur. Dalam kesempatan ini tim menjumpai penyu jenis abu-abu (Lepidochelys olivacea)  yang mendarat dan bertelur sebanyak 42 (empat puluh dua) ekor/sarang dengan jumlah telur sebanyak 4.542 (empat ribu lima ratus empat puluh dua) butir. Oleh petugas telur dibawa dengan menggunakan kantung plastik ke lokasi penetesan penyu semi alami di Ngagelan untuk ditanam kembali mirip dengan sarang alaminya. Dan dari 42 ekor penyu abu-abu tersebut, 8 ekor penyu berhasil  diberi tanda/tagging dengan nomor tagging 4063 – 4072. Pada kesempatan malam itu juga di pantai Ngagelan dilakukan pelepas liaran ke laut tukik jenis abu-abu yang baru menetas dari sarangnya sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) ekor.

c). Patroli gabungan dengan menggunakan speed boat menyusuri pesisir kawasan TN Alas Purwo sisi selatan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menuju Blok Pondok waru, merupakan wilayah perbatasan SPTN Wilayah I Tegaldlimo dan SPTN Wilayah II Muncar. Dilokasi tim patroli gabungan menjumpai dan memberikan pengarahan kepada masyarakat pencari hasil laut/perairan yang beraktifitas di kawasan TN Alas Purwo serta lelono/pelaku spiritual yang berada di Goa Haji agar tidak merusak kondisi stalaktit dan stalaknit yang ada di goa. Tim juga melakukan pemantauan area petak ukur permanen (PUP) hutan pantai di blok Pondok kobong dan hutan bambu di blok sumur tong.

  1. d) Patroli pengecekan demplot Multi Purpose Tree Species (MPTS) yang ada di Resort Kucur SPTN Wilayah II Muncar dibuat sejak tahun 2004 seluas 1 Ha. Di demplot MPTS terdapat tanaman Alpukat, Kedawung, Kemiri, Nangka, Melinjo, dan bambu yang dahulu biasa dimanfaatkan oleh masyarakat secara illegal dari kawasan TN Alas Purwo. Dilanjutkan pengecekan lokasi pemulihan ekosistem yang dilakukan mulai tahun 2015 – 2019 dengan tanaman Kepuh (Sterculia foetida), Nyamplung (Calophyllum inophyllum), dan Sawo kecik (Manilkara kauki).
  2. f) Tim patroli gabungan kemudian memantau beberapa spot savana kecil alami yang ada di blok Rondo kuning dan Rowo ketangi dilanjutkan menyusuri jalur sekat bakar dimana kondisinya saat ini masih basah karena sesekali masih turun hujan meskipun skalanya ringan. Dalam perjalanan tim patroli gabungan menjumpai dan melakukan pencatatan perjumpaan satwa liar antara lain merak hijau (Pavo muticus), babi hutan (Sus scrofa), rusa (Rusa timorensis), banteng (Bos javanicus) elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster)

Dengan kegiatan patroli gabungan bersama mitra ini diharapkan dapat mengurangi gangguan hutan dan kawasan hutan, meningkatkan  soliditas &  integritas petugas Balai TN Alas Purwo serta kerjsama yang semakin baik antar stakeholder.

Sucipto – Polisi Kehutanan Muda
Balai Taman Nasional Alas Purwo

Share this post