SUPERVISI DAN ASISTENSI PELAKSANAAN KERJASAMA ANTARA BTNAP DENGAN FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Sebagai salah satu tindak lanjut pelaksanaan kerjasama antara antara BTNAP dengan Fakultas Kehutanan UGM dalam rangka pelaksanaan “Program Pengembangan Kampus Lapangan” untuk kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang konservasi sumber daya alam hayati dan eksositemnya. BTNAP mengadakan kegiatan Supervisi Dan Asistensi Pelaksanaan Kerjasama Antara BTNAP dengan Fakultas Kehutanan UGM yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 Oktober 2012 di Hotel Mirah. Jl. Yos Sudarso No : 28 Banyuwangi.

Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemaparan-pemaparan oleh Balai Taman Nasional Alas Purwo tentang pengelolaan yang telah dilakukan sampai saat ini. Pemaparan yang dilakukan terdiri dari 4 tema besar yaitu

1. Pelaksanaan kegiatan monitoring keanekaragaman hayati

2. Pengelolaan pariwisata alam dan pemberdayaan masyarakat

3. Monitoring satwaliar

4. Penerapan bloking system (grid blok) dalam survey potensi kasawan Taman Nasional Alas Purwo

Setelah dilakukan pemaparan acara dilanjutkan dengan diskusi untuk merumuskan pelaksanaan kerjasama antara BTNAP dengan Fakultas Kehutanan UGM ke depan sesuai dengan visi dan misi poengelolaan Taman Nasional Alas Purwo.  Rumusan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan kerjasama yang dihasilkan dalam kegiatan supervisi dan asistensi mencakup 3 tema besar yang terdiri dari :

1. Monitoring biodiversity:

ü  Manghubungkan monitoring dengan blocking system dalam pengelolaan kawasan

ü  Ketajaman fokus

ü  Redesigne output

ü  Tulisan/ jurnal

ü  Semua jenis PUP mencantumkan status prioritas spesies

ü  Membuat PUP pembanding antara alami dan buatan

ü  Profil tegakan terkait dengan perhitungan karbon

ü  Pengukuran faktor biotik dan abiotik

ü  Road map segera disusun

ü  Sarpras penunjang (pengambilan sampel, identifikasi epifauna, pengukuran parameter, sarpras Ngagelan (Termometer permanent), teknis tata air Ngagelan)

ü  Metode pengamatan pasca abrasi

ü  Pengendalian gulma di Feeding ground

ü  Ketersediaan data tentang populasi macan tutul

ü  Pengembangan penelitian flagspecies (banteng) sampai di tingkat genetic

ü  Estimasi Satwa predator banteng

ü  Identifikasi habitat potensial banteng

 2. Pengelolaan kawasan

ü  Asas kemanfaatan, kesesuaian antara input dan output

ü  Knowledge sharing, sarpras

ü  Memetakan kawasan secara riil

ü  Menyesuaikan dengan culture yang berkembang

ü  Keseimbangan ekonomi dan ekologi

ü  Melanjutkan kegiatan yang sudah ada dengan tujuan yang lebih bermakna

ü  Luasan persemaian Sadengan diperlebar

ü  Fokus tentang esensi banteng

ü  Melakukan sistem monitoring yang jelas

 3. Interaksi manusia dalam pengelolaan kawasan (wisata dan masyarakat)

ü  Fokus pada 2 target pasar: ekowisata dan wisata alam biasa l

ü  Memahami profil pengunjung tentang apa yang mereka butuhkan

ü  Menyusun apa yang diinginkan pengunjung berdasar perspektif yang melihat

ü  Sinergi antara Pemda dan TNAP dalam pengembangan wisata

ü  Ada spesialisasi guide di Trianggulasi

ü  Alas Purwo Theatre

ü  Sarpras tergantung kebutuhan

ü  Mekanisme Pemda & Sustainable management butuh mekanisme transaksi

ü  Pemberdayaan masyarakat: Mengevaluasi program sudah sesuai atau belum dengan tujuan, tepat sasaran/ tidak

ü  Aspek kerjasama TNAP & Ds.Sumberasri: bangun komunikasi lebih baik dengan masyarakat Sumberasri tentang wisata terbatas

ü  Perlunya survey profil wisatawan

ü  Mengidentifikasi segmen pasar

ü  Mendesigne model wisata

ü  Kegiatan Bansos Ds.Kalipait: butuh saran dan masukan (keterlibatan masyarakat dalam pengembangan wisata)

ü  Penyediaan guide dan edukasi

ü  Pengembangan paket wisata dalam program desain

Share this post